Pelatihan Restoran – Seorang pebisnis muda bernama Fajar sudah menggeluti dunia bisnis sejak lulus SMK, sebelum bisnis kopi, waktu itu ia menjadi reseller baju sekolah anak. Ia kemudian menjajal beberapa usaha kuliner mengikuti jejak orang tuanya yang sudah lebih dulu menggeluti usaha food and beverages.
Hingga akhirnya ia kepincut bisnis coffee shop yang menurutnya memiliki potensi yang sangat bagus. Di daerahnya, Solo, berbagai merek kopi sudah banyak bermunculan meskipun banyak juga yang tutup. Makanya, menjadi tantangan tersendiri baginya untuk membuat konsep coffee shop yang berbeda dari yang sudah ada.
Pada tahun 2019 Fajar resmi membuka coffee shop dengan merek Kopi Lawe di Kecamatan Laweyan, Solo. Nama Kopi Lawe sendiri diambil dari nama daerahnya Lawean, dengan konsep yang mengolaborasikan kultur tradisional dan modern. Karena itu, nama kopi pada daftar menu juga diambil dari nama daerah di Laweyan seperti kopi Sidomukti, Sidoluhur, Sidoderajat dan sebagainya.
Saat gerai pertama dibuka, responnya luar biasa. Banyak pengunjung yang tertarik dengan menu dan konsep desain yang diusung. “Coffee Shop ini mengenalkan kultur nusantara kepada anak-anak muda. Kita mengusung filosofi budaya kita, ada icon batik dan tembang sunan kalijaga juga,”ujar Fajar.
Menurut Fajar, modal paling utama yag diperlukan saat mendirikan bisnis adalah modal niat. Ketika sudah memiliki niat, jalan apapun akan dicari untuk mewujudkan niat tersebut. Niat itu pula yang kemudian mendorongnya memberanikan diri meminjam dana ke bank untuk modal bisnis sebesar Rp500 juta. Meski tidak memiliki pengalaman di bidang bisnis coffee shop, Fajar berupaya melakukan R&D (Research and Development) dan belajar langsung dari teman-teman pengusaha kopi. “Proses trial and error selama satu tahun. Kita juga ikut KMPI, KADIN, dan belajar bagaimana membuat sistem ekonomi yang bagus,” katanya.
Untuk informasi kerjasama serta Pelatihan Pengelolaan Café dan Barista Kopi dapat menghubungi Admin Kami di nomer 0812-1501-7910